Jumat, 09 Januari 2015

Ilmu Kesejahteraan Sosial

Kali ini gue mau review dikit tentang perkuliahan magister selama satu semester di prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial/ Social Welfare UI. Karena gue masuk di semester ganjil, maka mata kuliah yang gue dapet merupakan mata kuliah umum menyangkut tentang kesejahteraan sosial. FYI, di kesos UI ada tiga peminatan yang dapat dipilih oleh mahasiswa saat awal pendaftaran. Pembangunan sosial dan otonomi lokal, perencanaan kebijakan dan evaluasi dan yang terakhir merupakan peminatan yang gue pilih, yaitu Pengembangan masyarakat, kemiskinan dan tanggung jawab sosial perusahaan. masing-masing peminatan berjumlah kurang lebih sepuluh orang, maka dari itu, kami satu angkatan berjumlah tiga puluh orang. yang tadi kayak gue bilang, karna gue dan teman-teman masuk di semester ganjil, mata kuliah yang diambil masih berupa mata kuliah umum terkait dengan kesejahteraan sosial, oleh karena itu, kami tiga puluh orang angkatan 2014 periode ganjil melalui kuliah semester satu bersama. dibilang susah enggak juga cuma di awal kuliah, gue ngerasa lebih absurd sama pembahasan yang dibahas. gue emang ambil sosiologi di s1 tapi awal-awal kuliah gue cukup lama untuk bisa paham dengan materi yang diberikan. di mata kuliah matrikulasi yang dilaksanakan di awal program kuliah, pembahasan mengenai indeks kebahagiaan manusia menurut gue suatu hal yang baru. sempet mikir penting gitu ya membahas indeks kebahagiaan manusia? tapi seiring berjalannya waktu, mata kuliah yang diberikan semakin beragam, semakin menarik dan semakin memeras otak hehe, sebenernya tugasnya yang ampun nggak nahan banyaknya, tapi alhamdulillah masih bisa dihandle, karena gue nggak kerja kayak temen-temen gue yang lain. hihihi. jadi pembahasan kuliah di kesos itu intinya bagaimana kita yang dipersiapkan sebagai pekerja sosial, atau pekerja komunitas, dsb dapat membantu program-program pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah, dunia bisnis dan masyarakat itu sendiri kepada masyarakat sekitar melalui pendekatan-pendekatan yang ada. kami juga bertugas membantu pelaksanaan program dan tentunya mengevaluasi program yang dilakukan apakah baik atau tidak untuk dilanjutkan. yang diharapkan dari lulusan kesos ini, kami mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mengaplikasikan apa yang telah diberikan di kelas pada realitas sosial. kami yang nanti terjun di lapangan, diharapkan dapat membuat kebijakan sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, melakukan pembangunan sosial, dan berpartisipasi dalam proses pembangunan sosial tersebut dengan melakukan community development. mungkin jurusan ini belum banyak orang yang tahu, tapi setelah kuliah satu semester ini, gue yakin dan percaya bahwa nantinya kita sebagai lulusan ilmu kesejahteraan sosial dapat melakukan perubahan yang membawa negara dan masyarakatnya pada tingkat kesejahteraan.
setelah liburan yang akan berakhir awal februari mendatang, gue dan temen seangkatan 2014 bakalan kepisah kelas sesuai dengan peminatan masing-masing. lima mata kuliah tersisa yang harus di ambil semester depan tanpa reading course dan thesis yang akan diambil di semester tiga nanti. hasil dari perkuliahan semester satu belum lengkap keluar, ada dua nilai yang tersisa. tapi semoga hasilnya sesuai dengan ekspektasi kita. semoga angkatan 2014 ngejalanin kuliah ke depannya lancar. InsyaAllah, kalo awalannya aja Bismillah 2014 (motto angkatan) maka akhirannya Alhamdulillah 2016 . amin :)


Kamar, 090115
22:19

Sabtu, 23 Agustus 2014

mundur satu langkah untuk maju seribu langkah !

Sekarang, hari ini, detik ini ketika tulisan ini berhasil terposting di blog gue, berarti gue baru aja melewati masa dilema atau masa galau yg beberapa minggu terakhir memenuhi kepala dan pikiran gue. studi dan kerja. kedua hal yang sangat penting untuk kehidupan setiap orang. kita butuh studi untuk dapat menunjang karir kita dan kita tentu sangat membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. alangkah bahagianya jika keduanya dapat berjalan beriringan. gue tau walaupun nggak gampang kerja sambil kuliah tapi gue optimis gue bisa mengikuti perkuliahan. tapi lagi-lagi nggak sesimpel itu, ternyata ada aja halangannya ketika gue lagi semangat-semangatnya ngelanjutin kuliah. kasarnya, gue diharuskan memilih antara kuliah atau kerja oleh perusahaan. omaigaaat, aseli rasanya sedih, pengen nangis. gue kira dua-duanya dapat berjalan beriringan. gue ambil kelas khusus program magister ilmu kesejahteraan sosial di ui. perkuliahan dimulai dari senin-sabtu. jadwal kuliahnya mulai sore-malam. kenapa pada akhirnya pimpinan nggak memberikan ijin untuk gue karena ada dua hari yaitu rabu dan kamis dimana perkuliahan dimulai dari jam 5 sore. sedangkan jadwal absen di kantor itu sampai jam 5 sore. bogor-depok itu membutuhkan waktu kurang lebih satu jam, jadi gue harus pulang sekitar jam 4 sore pada hari rabu dan kamis. oooemji, kalo gue berenti gimana bayar kuliah? gimana buat biaya buku, dll? mungkin gue nggak akan se-dilema ini kalo pimpinan gue memberikan ijin dua bulan lagi sampai kontrak gue selesai dan uang beasiswa yg gue dapat dari kantor itu bisa cair. uang beasiswa atau uang tahunan itu mungkin buat orang lain nggak seberapa. tapi buat gue yang baru belajar cari uang, uang segitu berharga banget. uang yang seharusnya bisa untuk bayar kuliah semester depan. kadang suka ngerasa nggak adil aja gitu ya. gue suka mikir sendiri jadinya mau maju aja susah banget, semoga perjuangan gue nggak sia-sia ya. semoga bisa lancar, bisa lulus tepat waktu dan bisa buktiin ke semuanya kalo gue mundur satu langkah untuk maju seribu langkah. amin. menentukan pilihan emang nggak gampang. sama hal nya kayak perjuangan, ngga ada yang gampang. semoga kelak gue mendapatkan yang lebih baik. amin

Sabtu, 19 Juli 2014

Frontliner

mau berbagi sedikit tentang suka duka jadi frontliner. menjadi frontliner salah satu bank swasta nomer satu di negeri ini menjadi suatu pengalaman yang luar biasa buat gue. walaupun kadang pekerjaan frontliner dianggap biasa aja apalagi untuk lulusan sarjana yg katanya sih harusnya dapet kerja yg lebih dari ini. mungkin keliatannya simpel jadi frontliner, sekedar membantu customer dalam memberikan solusi bagi transaksi keuangan kelihatannya. lagi-lagi bukan sesimpel itu teman-teman. frontliner itu harus selalu siap apapun kondisi yg kita sedang alamin. kita harus selalu memberikan pelayanan dengan ramah, sabar, memberikan solusi yg smart dan masih banyak lagi. ternyata itu semua ngga segampang yg dibayangkan. kenapa? karna jadi frontliner itu mental kita diuji secara langsung oleh masyarakat atau customer yg beda-beda sifat dan karakternya. ada yg baik, ramah, asik, dan nggak sedikit juga yg ngeselin, judes, rese, bikin naik darah. errrgh kadang kalo nemu customer yg kaya gitu gue gregetan sendiri. tapi disitulah kita diuji profesionalitas dalam bekerja, gue cuma bisa ngelus dada doang kalo abis nemu customer yg bikin emosi. customer komplain, marah-marah itu udah jadi makanan sehari-hari buat frontliner. ngadepin yang kayak gitu udah nggak kaget lagi. tapi jujur aja gue itu orangnya emosional bgt, tapi setelah jadi frontliner, tingkat emosional gue menurun, gue jadi lebih tenang dalam mengadapi apapun, hmm mungkin karna tuntutan kerja juga jadi harus sering sering sabar. jadi frontliner untuk kerjaan pertama buat gue menjadi salah satu pengalaman yang berharga buat gue. setiap hari ketemu sama orang baru yang bermacam-macam karakternya, punya banyak link sm customer, bisa dapet banyak diskon belanja di toko-toko customer hahaa. 

Minggu, 29 Juni 2014

Happy Fasting

postingan kali ini nggak mau panjang-panjang, cuma mau mengucap syukur alhamdulillah masih dipertemukan dengan bulan suci ramadhan. masih diberi nikmat yang luar biasa sampai detik ini. alhamdulillah. semoga di bulan yang penuh berkah ini kita semakin mendekatkan kita sama yang maha kuasa dan semoga puasa tahun ini diberikan kelancaran sampai hari kemenangan nanti. happy fasting all